Selasa, 17 Maret 2020

Pembelajaran Online Bahasa dan Sastra Arab XI Bahasa (18 Maret 2020 dan 21 Maret 2020)

ااسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
حياكم الله و بياكم

Anak-anakku kelas XI Bahasa...

Hari ini 18 Maret 2020, kita akan mempelajari tentang kaidah na`at dan man`ut (sifat dan yang disifati). Berkaitan dengan bab yang sedang kita pelajari adalah وَصْفِيَّة الْمَوَاد (deskripsi benda) maka dalam mendeskripsikan sesuatu dengan menggunakan sangat diperlukan pemahaman mengenai kaidah sifat dan yang disifati dalam Bahasa Arab.

Materi mengenai na`at dan man`ut bisa dilihat di link berikut ini :
https://www.youtube.com/watch?v=e2QNCzesVsM

Untuk berlatih menerapkan kaidah na`at dan man`ut maka kerjakan latihan berikut:

Buatlah tulisan dalam bahasa Arab yg  didalamnya mengandung penerapan kaidah na'at man'ut.
Tulisan tersebut tentang كورونا فايروس و التعلم على الإنترنيت في إندونيسيا.
Minimal 5 kalimat saja.
Kirim dalam bentuk foto ke nomor wa : 085814415694 pada Jum'at, 21 Maret 2020

...مع النجاح...

Senin, 16 Maret 2020

Pembelajaran Online Bahasa Arab Wajib (23 Maret - 3 April 2020)


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

أيها التلاميذ... حَيَّاكُمُ الله وَ عَافَاكُم وَ بَيَّاكُم.
هذه هي الوَظِيفَة لِتَعَلُّم اللغة العربية على الإِنتِرنِيت (23 مارس - 2 إبريل 2020)
إقرَاء هَذا النص الإندونيسي وافْعَل ما يُؤْمَرُ فِيهَا!

Anak-anakku...
Bagaimana kabar pertemanan kalian selama 1 minggu. Tentu banyak mufrodat baru dan pengalaman baru yang kalian dapatkan. Silahkan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaa...
  1. Bertemanlah dengan sebanyak mungkin orang melalui Hello Talk
  2. Ajarilah teman-teman hello talk kalian berbahasa Indonesia
  3. Mintalah kepada teman-teman kalian menulis dalam bahasa Indonesia kemudian koreksilah
  4. Tetap jaga etika
  5. Screenshoot hasil tulisan kalian di moment dan kirim ke email Thata.laily@gmail.com pada Tanggal 2 April 2020 dengan judul Tugas 2 "nama dan kelas"
  6. More info wa : 085814415694

Pembelajaran Online Bahasa Arab Wajib Maharah Kitabah


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
أيها التلاميذ... حَيَّاكُمُ الله وَ عَافَاكُم وَ بَيَّاكُم.
هذه هي الوَظِيفَة لِتَعَلُّم اللغة العربية على الإِنتِرنِيت 
إقرَاء هَذا النص الإندونيسي وافْعَل ما يُؤْمَرُ فِيهَا!



Hello Talk dan Inovasi Pembelajaran Bahasa Arab

Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim untuk memperingati Hari Guru Nasional (HGN) viral sejak dirilis ke publik pada Jumat (22/11/2019). Konsep merdeka belajar dan guru penggerak pun menjadi inspirasi dan dipuji. Setelah upacara bendera memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2019, Mendikbud Nadiem memberikan penjelasan tentang konsep tersebut.

“Esensi pidato hari ini ada dua sih poin yang terpenting. Yang satu, merdeka belajar, yang kedua adalah guru penggerak. Apa itu artinya merdeka belajar? Itu artinya unit pendidikan yaitu sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan. Kebebasan untuk berinovasi, kebebasan untuk belajar dengan mandiri dan kreatif. Saya sadar bahwa saya tidak bisa hanya meminta, mengajak guru melakukan ini, saya PR di bagian Kemendikbud dan juga di dinas pendidikan untuk memberikan ruang inovasi,” kata Mendikbud Nadiem Makarim kala taklimat media di Plaza Insan Berprestasi, Kemendikbud, Jakarta, Senin (25/11/2019). Berdasarkan paparan dari menteri pendidikan Kabinet Indonesia Maju ini dapat disimpulkan bahwa ruang inovasi telah dibuka selebar-lebarnya oleh pemerintah guna meningkatkan kualitas pendidikan.

Konsep merdeka belajar juga tak lepas dari esensi bahagia. Bahagia siswa ketika belajar dan bahagia guru ketika mengajar. Karenanya, berbagai inovasi akan dilakukan dalam rangka memberikan treatment-treatment baru pembelajaran. Sehingga, diharapkan siswa tidak lagi bosan dengan belajar yang melulu duduk di kelas, membuka buku, mendengarkan penjelasan, dan mengerjakan latihan. Belajar akan selalu menjadi aktivitas yang asyik dengan ilmu baru dan cara baru.

Perkembangan teknologi era 4.0 telah banyak menciptakan platform-platform yang mendukung pembelajaran. Terlebih pembelajaran bahasa. Aplikasi-aplikasi yang memudahkan siswa untuk belajar berbagai bahasa dunia telah banyak diciptakan. Sehingga belajar bahasa tidak lagi terkendala waktu ataupun jarak karena melalui aplikasi tersebut siswa mampu untuk berkomunikasi langsung dengan native speaker di seluruh penjuru dunia.

Hello Talk merupakan aplikasi yang didesign serupa media sosial untuk belajar bahasa-bahasa di dunia. Tidak lagi seperti belajar konvensional di sekolah maupun di kursusan bahasa, pembelajaran bahasa dengan Hello Talk memungkinkan pembelajar bahasa saling bertukar bahasa dengan penutur aslinya melalui chatting. Siswa berbahasa Indonesia yang ingin belajar Bahasa Arab akan dipertemukan dengan siswa berbahasa Arab yang ingin belajar Bahasa Indonesia. Sehingga di pembelajaran ini mereka akan saling membantu untuk menguasai bahasa yang sedang dipelajari.

Hello Talk dilengkapi dengan fitur-fitur yang mendukung pembelajaran Bahasa seperti transliterasi (konversi suara ke teks) maupun sebaliknya, translate (diartikan sesuai bahasa ibu), pengiriman pesan melalui teks, rekaman suara, panggilan suara, panggilan video, dan bahkan dengan gambar coretan. Hello Talk juga akan merevisi kesalahan gramatikal dalam kalimat yang diketikkan. Hal ini tentu memudahkan siswa dalam percakapan bahasa apapun yang belum pernah dipelajari sebelumnya. Percakapan pun tidak hanya bisa dilakukan secara personal tapi juga bisa dalam sebuah komunitas. Siswa akan bisa menerbitkan kalimat-kalimat sesuai moment sebagaimana status di facebook maupun instagram.

Pengguna akan diarahkan untuk mengisi nama, usia, asal negara, bahasa ibu (mother tongue), bahasa yang dikuasai, dan bahasa yang ingin dipelajari (bisa lebih dari satu bahasa). Pengguna juga harus mengisi berapa kira-kira tingkat pemahaman dalam bahasa ibu dan bahasa yang ingin dipelajari (karena mungkin sudah mempelajarinya).
Dengan berbagai fitur tersebut, diharapkan pembelaaran siswa dengan menggunakan aplikasi Hello Talk dapat lebih mengintegrasikan seluruh keterampilan berbahasa (mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis), serta komponen kebahasaan (tata bunyi, tata bentuk, tata kalimat, dan tata makna). Yang tidak kalah penting, siswa juga bisa belajar untuk berkomunikasi dan menjalin relasi dengan rekan belajarnya di Hello Talk yang mana hal ini akan berpengaruh besar pada pengalaman lingkungan, sosial, mental, intelektual dan emosi siswa.  

Tampilan profil akun Hello Talk
Berbincang dalam komunitas
Bertemu dengan orang-orang yang ingin belajar Bahasa Indonesia
Fitur kamus
Tampilan status pada moment
Saling berkomen di status

Selamat mencari teman anak-anakku...
Quotes of the day dari Bu Vita..

“Jangan pernah takut dengan kesalahan karena dari kesalahan kita akan menjumpai kebenaran.”
“Jangan pernah takut melangkah karena kita tidak akan pernah tahu pemandangan indah apa yang akan kita jumpai di depan kita”

Sumber :
Nugraheni, Molas Warsi. “Media Sosial Berbasis Pembelajaran Bahasa Asing “Hello Talk” sebagai Alat Alternatif Pembelajaran Bahasa BIPA”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional KABASTRA II tentang “Pengajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing dalam Kerangka Sastra dan Budaya”, Yogyakarta : Graha Cendekia, 1997.



Senin, 24 Februari 2020

Design Alat Pembersih, Ustadzaahhh...


Design alat pembersiha alabocah kelas 3 SDIT al Azhar Wonosalam 😄😍

Wahh.. Ada calon anak tehnik nih. "Teman-teman, sekarang waktunya kalian mengerjakan proyek," ucap saya bersemangat. Sengaja saya menamainya proyek untuk menarik  perhatian mereka. Dan tepat seperti dugaan saya. Mereka tertarik. Mereka penasaran.
"Proyek apa ustadzah?" mereka bertanya dengan mata berbinar.
"Boleh apa saja. Boleh buat pantun, puisi, cerpen, atau apa saja."
"Ustadzah boleh menggambar alat?" seseorang bertanya. Abid Zuhdi namanya. Sontak saya mengiyakan. Penasaran saya. Kiranya apa definisi menggambar alat untuk anak seusia dia.

Waktu berlalu. Semuanya sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Betapa kagetnya saya atas apa yg dikerjakan Mas Abid. Dia menggambar design alat lengkap dengan keterangan detail bagiannya. Sudah serupa mahasiswa yg mempresentasikan proyek di hadapan dosen, dia juga menjelaskan kepada saya tentang alat pembersih dengan kain pel dibagian bawah, berbahan batrai yg ketika ada angin alat tersebut juga bisa bekerja dengan energi angin tapi lambat. Karena disitu ada baling2 dari stik es krim.

"Disini ada dinamo ustadzah, disini batrai,  ini kabel," ucapnya sambil menunjuk beberapa bagian di gambarnya. "Mas Abid cita-citanya jadi apa, Nak?" tanya saya antusias.
"Jadi profesor ustadzah. Nanti dari sini saya ke Pujon, ke Jakarta, ke Malaysia, terus ke Jepang ustadzah, kembali lagi ke Wonosalam membuat tempat wisata."

Wuihh.. Keren sekali pemikirannya.
"Lha kenapa lho Mas kok milih ke Malaysia?"
"Karena saya pengen ke Lego Land, Ustadzah" Saya tersenyum mendengar jawabannya. Bagaimanapun anak-anak tetap anak-anak.
"Terus kenapa ke Jepang?"
"Saya pengen ke Gunung Fuji Ustadzah."
Sipp.. Sempurna saya tergugu malu dibuatnya. Saya kira dia akan menjawab karena pendidikan dan teknologi disana maju atau jawaban urgensif lainnya. 😄😄 Tapi okelah. At least, bocah satu ini keren sekali. Dia bisa berpikir semaju itu disaat teman-temannya mungkin belum mengenal Negara Jepang. Saya jadi semangat menceritakan kampus-kampus hebat dan teknologi-teknologi canggih kepada mereka. Semoga kelak jadi orang terdepan dunia, Nak..😘😘

Rabu, 26 Juli 2017

Tentang rahasiaa

Ilusi ini kubiarkan mengalir. Tanpa memperdulikan apakah nyata yang terjadi disana. Ya, aku hanya menghibur diri bak kisah sinetron di tv. Meski sebenarnya aku pun tak sungguh-sungguh suka. Aku lebih suka mensutradarai romansaku sendiri, seperti ini, lantas kusimpan sendiri.

Yups.. seperti biasa, aku hanya menatap namamu. Mengeja aksara demi aksara yang menyusun indah namamu. Ah, kau pasti tak tahu. Dan memang kau tak perlu tahu. Apa perlunya kau menelisik satu persatu bilik hatiku. Aku tahu kau tak punya waktu. Dan aku pun tahu dua rasa ini bisa jadi tak berimbang beratnya. Tapi tak masalah. Aku menikmati ini. Aku suka mengeja selalu namamu di layar hijauku. Lantas membiarkan tatkala ada yang berdesir di dalam hatiku. Terlebih jika satu tanda yang menunjukkan kau ada itu muncul di sana. Spontan rasa yang tak kutahu muara dan muasalnya itu menyeruak menghasilkan seutas senyum malu-malu. Ah, aku sudah gila rasa-rasanya. Bahkan kubiarkan detik demi detik yang hanya memandang namamu ini berlangsung cukup lama. Bagai menatap sosokmu di kapsul bening berbahan kaca. Kau beraktivitas sebagaimana kau biasanya: bercengkrama dengan nak kanakmu dengan penuh cinta, berkutat dengan majelis-majelis ilmu yang justru membuatku rindu untuk turut menghadirinya, atau sekedar menunaikan kewajiban dalam rangka penghidmatan. Maka, lagi-lagi kubiarkan detik-detik ini sejenak berhenti. Dan sempurna bola mataku hanya memandang nanar nama yang merujuk pada ksatria di ujung sana. SAJA. Ya.. saja. Aku benar-benar sudah gila. Meski mungkin kau tak pernah bisa pahami kenapa aku juga sebenarnya teramat takut untuk jatuh hati. Karena sungguh aku masih tak punya kendali untuk waktu yang mendadak lepas oleh aksi-aksi konyol serupa ini. Entahlah... Aku menjelma dungu oleh rindu, dungu oleh rasa itu, dan dungu oleh kamu. Seperti ini, hanya menatap tanpa mampu kuketikkan formasi tiga aksara sederhana untuk menyapa dirimu terlebih dahulu... "m a s".

Maka, izinkan aku sejenak menyampaikan ini padamu. Entah kau akan mendengarku, mau tahu, atau tak mau tahu.
Ya... sejak lama, aku telah berkonsep bahwa satu rasa yang mereka sebut cinta itu hanya sekedar dramatisasi hati. Perasaan lugu yang kian terpoles bumbu-bumbu membuatnya perlahan demi perlahan tertanam begitu dalam. Dan untuk satu rasa itu, aku cukup menikmati benih-benih yang bersemi. Karena maaf, ketakutanku pada masa depan yang tak terjawab olehmu inilah yang membuatku sebisa mungkin tak mendramatisir kenyataan sepenggal rasa. Maka untuk sementara waktu aku sangat setuju dengan kesibukan yang seakan setiap detik merundungmu. Karena yang demikian bisa sejenak mensugesti diriku bahwa kau tak benar-benar miliki rasa serupa diriku. Maka, akan kembali kutanya di setiap doa yang indah berpilin ke angkasa.
"Hey kau rahasia, benarkah dirimu lah jawabannya?"

Rabu, 28 Desember 2016

Khodijah kah?

Haruskah aku menjadi khadijah, atas muhammad yang kudengar harum namanya dari maysaroh?

Haruskah aku menjadi khadijah, yang menatap sinar keteduhan muhammad dengan doa dan pengharapan mulia?

Haruskah aku menjadi khadijah, yang inderaku presisi menatap manusia mulia tanpa hati mendahului cerita?

Haruskah aku menjadi khadijah, yang menghampiri kemaslahatan dunia akhirat dalam langkah-langkah ketakwaan bersama?

Haruskah aku menjadi khadijah, yang dunia seakan tak legalkan gadis muda selain aisyah?

Hey, haruskah aku menjadi khadijah? Atau tetap bertahan menanti seperti aisyah?

Jumat, 28 Oktober 2016

One Capture One Description


Bagaimana kesan pertama anda?

Sebenarnya saya tidak sedang bermasalah dengan kata "first sight", saya hanya ingin mengulas kejadian unik yang mungkin patut untuk dipelajari. Yah... semua orang memang berhak memilih prespektifnya masing-masing. Begitu pun saya, anda, bahkan kita semua.

Terima kasih untuk satu orang baru yang cukup menyadarkan saya. Saya anggap anda guru saya untuk satu masalah ini. Semoga kelak ada masa untuk berjumpa. Sekedar berucap maaf dan sedikit klarifikasi.

Banyak hal di dunia ini yang tak bisa kita pahami hanya dengan melihat cover. Meskipun manusia sering sekali menambatkan pilihan untuk satu buku bercover unik atas jajaran buku yang sebenarnya isinya bisa lebih menarik. Seperti yang pernah dikata, semua orang memiliki sudut pandang masing-masing. Mereka berhak beralasan untuk tiap tindakan yang dilakukan, juga pemikiran yang dicetuskan.

Kesan pertama memang sangat menentukan, namun bijaknya kenali, pahami, sebelum membeli. (hehehe... emang barang apaan). Cover memang mewakili isi, namun daftar isi tetap menjadi jujukan paling jitu untuk mengerti sekilas isi buku. Begitu pun untuk perbincangan pertama yang agaknya memang membuat perkara. Sikap dingin memang terkesan tidak ramah. Namun lebih dalam lagi, sikap dingin bisa berarti upaya antisipasi. Bagaimana pun juga, masih banyak orang yang percaya "preventif lebih baik dari pada kuratif", termasuk saya.

Dan inilah cara saya menjaga imun hati. Tak mudah berkata "iya", senyum, apalagi sapa. :) Semoga bisa mengerti.